Langsung ke konten utama

Karmaku Rindu

Aku mengingatmu berminggu-minggu dan berhari-hari memenuhi kepala. Aku pikir dengan pergi menjauhi adalah jawaban dari sakitnya ulu hati. Aku berencana diam hingga rasanya dadaku hampir ingin meledak karena terus memanggil namamu. Aku benci musim hujan yang ingin membuatku memelukmu erat. Aku merapatkan peluk dibawah selimut dengan diriku sendiri. Sebenarnya kenangan ini untuk apa jika terus muncul dikepala tanpa pamrih. Aku ingin seperti yang lain bebas berkata rindu tanpa menerima acuhmu. Aku ingin menangis berteriak kepadamu tanpa perlu kamu tanya penyebabnya. Aku sedang lelah itu saja.

Aku sesungguhnya sudah lupa dengan ribuan detik yang berlalu tanpamu. Tetapi minggu-minggu menyebalkan ini datang lagi membawamu dengan rindu dan pedihnya kata jauh. Aku menginginkan menulismu tetapi jariku menolak, hanya saja hatiku luluh. Sudah berhari aku menahannya hingga akhirnya malam ini, aku biarkan jemariku menguntai maunya sendiri ditemani isi hati. Alangkah baiknya bila menuliskan kata rindu dengan bijaksana. Menuliskan memang sepertinya mudah tetapi menyampaikan akan terasa sangat berat dan susah. Rindu itu karma.

Kamu yang dirindukan
Aku rindukan kamu
Begitulah rindu
Ada tetapi tak bertemu


Dari wanita yang selalu ingin terlihat sendu
Caroot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Lebaran Tahun Ini

Ini tahun ke empat bagiku untuk menghabiskan Ramadan dan lebaran tak pulang ke rumah. Apa aku benar masih anak dari ibu dan ayahku? Atau aku hanya berpura-pura tegar untuk menutupi semua sedihku, karena banyak hal yang membuatku tak bisa pulang. Kaum rantau yang masih terus mengejar dunia, aku. Sebentar saja jangan rapuh dan jangan menyerah dulu, berusahalah untuk tak meratapi walau sebenarnya sudah mulai terbebani. Bukan lebaran kali ini sayang, kita rencanakan lagi tahun berikutnya. Bukan tahun ini .

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Hai, Selamat Datang Uda di Kehidupan Uni

Aku menjadi saksi kisah cinta mereka, sahabatku. Mungkin tidak sempurna tapi biarkan aku mencoba menceritakan ulang. Dia adalah sahabat lamaku, dari sekolah menengah atas satu kelas dan juga suka membuat onar bersama. Sekarang sudah kepala dua masih sama senyum dan sifatnya tetaplah sahabatku. Terakhir kali bertemu dia menangis karena sang pujaan hati sudah memiliki sandaran kasih yang baru. Aku mencoba memberinya saran dan solusi juga seorang teman baru yang kini dia panggil Uda. Biarku coba menjadi dia agar cerita indah ini bisa nyaman kamu baca dan pahami perlahan. Aku sedang menangisi kekasih lamaku siang hari tanpa sebab hanya saja aku ingin menangis. Aku tidak mengerti kenapa air mataku tidak bisa berhenti mengalir terus saja membasahi pipi, teriakanku kedalam tak terdengar hanya air mata saja. Aku pun bercerita kepada sahabatku, memintanya mencarikanku teman baru agar luka hati yang tak ku mengerti ini bisa berlalu. Selang dua hari dia mengabariku, katanya dia me