Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Ditangan Dia Yang Mencintaimu

Aku tahu tidak sesabar itu saat kamu harus menghadapi seorang wanita yang bisa melakukan apa saja dengan dirinya Aku tahu tidak semudah itu meluluhkan hatinya yang sulit membedakan baik dan kasih diantara cinta atau pertemanan saja Aku tahu tidak segampang itu membuat dirimu bermakna diantara hari-hari sibuknya mencari bahagia atas dirinya Aku tahu tidak ada yang mudah menyatakan menunggu sementara dia yang mencintaimu disana berharap dengan senyum merekah Aku tahu tidak indah bila sesuatu tak diawali dengan persetujuan bersama terutama perihal masa depan akan kemana Aku sangat tahu kamu memiliki cinta yang kuat dan rencana yang besar untuk membuatku pulang ke tanganmu segera Aku tahu di tangan dia yang mencintaimu maksudku ditangan dia yang mencintaiku , aku akan baik-baik saja Aku tahu suatu hari dimasa yang paling bahagia akan tersenyum bersama entah itu perihal bayi mungil yang sedang ku peluk atau kah di hari bahagia sejuta manusia Aku mengerti ma

Aku Hampir Kehilangan Hidup Dan Dunia (I Almost Lost My Life and World)

Aku sedang berada dipesawat penerbangan Brisbane ke Melbourne. Seharusnya ini akan menjadi liburan yang menyenangkan karena aku sudah membuat semua rencana lebih dari sebulan. Tuhan sungguh Maha Penyayang dan Pengasih , aku melewati sebuah kecelakan besar dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Sedikit lebam dikepala dan dikaki kiri tak begitu mengkhawatirkan. Perasaanku saat menulis ini adalah bersyukur, bukan karena siapa-siapa tetapi berkat Allah Sang Pencipta. Aku masih dalam keadaan bingung, gelisah dan seperti tak memiliki ekspresi apa-apa. Aku merasakan trauma dan dadaku berat untuk menjelaskan apa yang telah terjadi. Aku berharap pelajaran berharga ini bisa ku kenang penuh dengan kesadaran bahwa hidup sedetik apapun sangatlah berharga. Tak keluar peluhku, tak keluar tangisku hanya diam yang ada beberapa saat ini. Aku masih memutar kejadian tersebut dikepala, aku masih tak lelap tidur semalaman, leherku masih kaku untuk digerakkan, dan kakiku serasa tak merasakan saki

Apa Kau Bahagia ? Tanyaku

Sambil memandang diriku dikaca dengan tersenyum aku bertanya “Apa kau bahagia?”. Aku kembali tersenyum pada diriku tentu saja aku jawab dengan senyum terkekeh “Ya, aku sangat bahagia tak kurang syukurku. Tentu, aku bahagia”. Ini lah caraku berkomunikasi dengan diriku sendiri memandang diriku berbicara ramah dengan diriku dan mensyukuri apa yang ada pada diriku sampai pada hari ini. Aku sedang mengunyah buah semangka yang sudah kupotong kubik saat ini, dihari minggu yang mendung tetapi dengan udara yang cukup sejuk. Damai kataku pada hatiku, aku sedang menyenangi kamarku yang nyaman dan kosong penuh kegembiaraan. Aku akan meninggalkan ruangan ini dalam waktu kurang dari dua minggu. Aku tak ingat apa pernah tangisku terisak pada kamar ini atau hanya lelah dan senang yang aku bagi pada kamar ini. Kamar ini tak sebagus kamar yang orang pikirkan tetapi bagiku suasana nyaman dan aku bisa menjadi diriku yang sangat aku nikmati. Aku terlalu banyak menghabiskan waktu dengan teman-tem

Saat Mereka Memanggilku Gadismu

Aku lelah ucapku ketika sore sepulang beraktifitas, lalu aku mendapat jawaban singkat darimu “aku jemput dan akan kubuatkan makanan”. Sambil tersenyum aku pun menjawab “baik, aku tunggu”. Aku menyukai caramu memperlakukanku terutama saat bertindak. Kamu melupakan lelahmu sembari memberiku semangat bahkan ketika aku mengeluh. Usapan jarimu dikepala membelai rambutku pertanda aku akan baik-baik saja.  Hari ini kamu mengajakku bertemu dan bersahabat dengan teman-temanmu. Perasaanku sedikit tak nyaman karena aku pikir mereka tak akan menyukaiku. Jabatan tangan teman-temanmu serta pelukan sapaan mereka membuatku berubah seketika. Saat bekenalan mereka menyebutku gadismu karena setiap malam kamu selalu menyebutku didepan mereka, apa itu benar?. Semoga temanmu tak berbohong untuk membuatku senang. Sejujurnya aku senang. Malam itu berlalu dengan hangat dan aku juga perlahan bergaul dengan teman-temanmu. Karena ternyata kita dan teman-temanmu memiliki selera humor yang sama, aku s

Aku Tak Melupakanmu

Aku tak melupakanmu Hanya saja kamu sudah tak penting untuk diingat Aku tak melupakanmu Aku hanya sibuk dengan urusan dan duniaku Aku tak melupakanmu Aku merasa lebih bahagia saat orang lain mencintaiku Aku tak melupakanmu Jika malam sudah larut aku lebih memilih tidur daripada mengingatmu Aku tak melupakanmu Hanya saja kamu adalah masa lalu  Aku tak melupakanmu Aku hanya melanjutkan perjalananku dengan yang membuatku bahagia Aku tak melupakanmu Aku terlalu terbiasa tak mengenang tentangmu Aku tak melupakanmu  Aku juga tak ingin memberi harap atau jarak untuk mendekat Aku tak melupakanmu Aku melepaskanmu Caroot

Kepada Sokan Sang Pemimpi

Aku sedang menikmati waktu luangku siang ini cuaca sudah mulai menghangat dan hanya dingin saat pagi. Seperti biasa dengan ditemani wajahmu dan secangkir minuman dingin aku mulai bercerita melalui tulisan ini. Aku masih ingat saat aku berjanji menemuimu sore itu sepulang bekerja, kita akan menghabiskan waktu dengan makan malam bersama. Lalu kita berencana bergabung dengan temanmu sekedar mampir untuk meminum kopi.  Aku masih tak menyangka sekarang lepas bertahun sudah aku mengenalmu dan kita berdua sudah tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa tentunya.  Dari ajakan sekedar makan dikantin sekarang kita hanya bisa bertemu selepas waktumu senggang dan saat aku kembali ke tanah air. Waktu cepat berlalu dan kita masih tetap berjalan bersama dengan mimpi besar masing-masing. Kita bertemu pertama kali dibangku sekolah menengah , ya kesan pertamamu aku adalah manusia paling sombong dan angkuh kala itu. Aku tumbuh penuh mimpi dan dewasa bersamamu selang bertahun ini. Terimakasih karena se

Aku Menginginkan Kamu

Aku ingin menjadi bait dari setiap puisi dan tulisanmu Aku ingin melengkapi jemari saat kamu berjalan sendiri Aku ingin membuatmu mencintai aku beserta masa depanku Aku ingin mencintaimu dengan sepenuhnya aku hidup Aku ingin menyayangi tawa, tangis, peluk, cium dan hadirmu Aku ingin menjadi aku yang mencintaimu Aku ingin menyajikan kopi dibangun pagimu Aku ingin memeluk lelahmu sepulang bekerja seharian Aku ingin menjadi anak kesayangan orang tuamu Aku ingin memanggil ibumu, ibuku Aku ingin memanggil ayahmu, ayahku Aku ingin hadirmu direstui keluarga dan semesta Aku ingin masa depan itu kamu Aku ingin bahagia itu adalah namamu Aku ingin setiap saat aku berdoa Tuhan mendengar namamu Aku ingin semua yang aku punya adalah kamu Aku ingin semua yang kamu punya adalah aku Aku ingin hidup denganmu Aku ingin kamu disetiap langkahku Aku ingin kamu Aku ingin kita Aku menginginkan kamu i love you 

Mereka Yang Pernah Menyebutku Rindu dan Kuberi Tulisan Rasa

Hari ini sambil menulis dengan perasaan yang tenang sembari mendengarkan lagu “somebody else”. Lagu yang berisikan tangis tentang seseorang yang sudah tak dibutuhkan oleh kekasihnya yang memiliki orang lain. Ya, aku sudah menemukan hal lain yang membuatku menjadi aku saat ini. Aku meneguk vanilla latte yang kusajikan pagi ini. Aroma vanilla yang menyegarkan kamarku sembari menulis tulisan ini membuatku lebih lega untuk menceritakan kisah ini. Harumnya menenangkan hati dan isi kepalaku, aku berada didunia yang aku inginkan saat ini. Menjadi aku yang saat ini tentu saja tak ada hal mudah yang terjadi begitu saja. Aku berjalan dengan waktu mengikuti prosesnya. Aku mencintai, aku menyukai, aku meninggalkan, aku ditinggalkan, dan aku juga menyakiti orang-orang yang ada disekitarku. Banyak proses yang telah kulewati untuk sampai pada hari ini terutama pergantian orang-orang disekelilingku. Aku mungkin tak pernah menyebutkan detailnya tetapi ini tidak hanya tentang satu orang yang

Langit Australia dan Ibuku

Selamat ulang tahun ibuku tercinta Langit dinegeri kangguru hari ini masih selalu cerah Semoga hari-harimu disana juga selalu cerah dan bahagia Selamat ulang tahun ibuku Selamat bertambah usia ibuku Aroma musim dingin Australia masih sangat kental Dedaunan yang berguguran dan mengering tetapi selalu ada tawa disini Aku bertemu banyak orang menjalin pertemanan dengan orang dari negara berbeda Semoga ibu diberi umur panjang sehingga bisa kuajak kemari dan melihat langsung Selamat Ibu karena selalu menjadi manusia paling berharga dalam hidupku Kebahagiaan menggapai cita dinegeri aborigin ini tak akan aku sesali Aku harap restu dan cinta ibu akan selalu ku jaga sampai akhir hayat Semoga Ibu selalu dilindungi Kuasa Selamat ulang tahun Mama Usmiarti Anakmu selalu mencintai dan merindukanmu dimanapun kami berada Salam hangat dari anak tengahmu yang tengah berada di negeri orang Andi

Sang Masa Lalu Yang Tak Pernah Bahagia

Seketika pikiranku mengenang baik dan buruk hari-hari yang telah kulewati setelah perpisahan. Setahun lalu dengan sadarnya jantung hatiku meminta ada hubungan yang harus kuhentikan ditengah jalan. Ini tentang diriku yang sudah beranjak dari masa bahagia adalah milik ku sendiri bukan lagi milik berdua. Ketika cinta saja dan jarak antara mimpi beserta kenyataan sudah tak bisa diukur dengan pola pikirku. Aku memutuskan untuk menyerah. Aku berhenti meminta lalu aku berhenti memanggil rindu dan pada akhirnya aku berhenti memanggilnya cinta.  Drama hidup baru kurasakan lagi, ini bukan kali pertama sang masa lalu tidak terima dengan kata pisah. Hal ini pernah terjadi entahlah seperti apa aku dimata mereka tentang masa depan. Hari-hari yang berat dan desakan yang membuatku lelah berulang kembali. Aku sadar mungkin hatiku diciptakan bukan hanya untuk hal sepele seperti ini dan hal yang tak berguna ini bukan lah apa-apa. Aku menguasai jalan hidupku ini bukan tentang orang lain ataupun buka

Hati Yang Sudah Tak Memanggil Namamu

Dentingan jam dinding malam ini serta dekapan udara musim dingin membuatku tiba-tiba teringat sosokmu. Sudah berapa lama selang aku memutuskan berhenti untuk melihat kemasa ada dirimu. Hempasan ranting pohon yang ditiup angin mengeluarkan melodi yang tak menyenangkan. Aku harap aku sudah tak diingat oleh ratusan orang yang mengenal namaku dan namamu.  Beberapa hari lalu didalam gerbong kereta dengan memperhatikan pepohonan disaat matahari terbenam aku menerima pesanmu memintaku kembali. Aku rasa hilang warasmu tak lagi ada rasa malumu atau sudah tak kau gubris akal sehatmu. Aku berbisik kehatiku, apa kamu bergetar? Tetapi tak ada jawaban. Hatiku tak bergeming meskipun itu kamu yang memanggil namaku. Dengan senyuman, Caroot yang sudah tak menginginkanmu 

Mengencani Pecundang

Dimana binar rona dipipimu saat cinta bertekuk lutut Apa yang tersirat dari raut dikening dan bibirmu perkataan iya atau tidak Kau sunggingkan senyum palsu itu sekali lagi dan tertawa terbahak Menertawai hari-hari liar tentang petualangan yang tak pernah ada Kau menggenggam jemari pecundang itu tepat dimana pikirannu kosong dan hatimu tak merasakan apa-apa Senja diganti malam menenggelamkan dirimu di dalam pelukan mimpi Pecundang itu mendekatimu tapi kau menepik kali ini kau semburkan tawa terbahak tak berperasaan itu lagi Kau bercengkrama dengan bulan dan bintang seperti perumpamaan kau tak pernah sendiri Pikiran dan perasaan yang sudah kau tinggal dijalanan, dibuku-buku, ditulisan tak lagi pernah kau bawa Kau mengerti telah bebas setelah mengencani pecundang dan menemukan dirimu Dirimu yang dipecundangi pecundang yag mengencanimu

Aku Bukan Lagi Rumahmu Untuk Pulang

 Sudah tak ada lagi rumahmu untuk pulang Semalam katamu benci dengan mimpi Ucapan dan untaian kata yang kau ucapkan tertancap jelas dikepala dan dada Ucapmu tak suka semua yang telah kuraih serta semua impian Kamu bilang iri jika hal yang membuatku bahagia adalah perihal tentang aku bukan kita Sayup air mata turun pertanda cinta saja bisa melukai berkali-kali Aku pikir dengan berpisah membuatmu berubah menjadi pribadi yang sadar Hidupku adalah tentang apa yang ingin kuwujudkan di masa depan Ini berbeda tentang perihal cinta dan keputusan untuk bergandeng hingga altar Ucapmu mudah bagiku memilih katamu rendah dirimu atas pencapaianku Apa ada manusia yang lebih kejam dari kata  Bagaimana bisa makhluk yang mencinta atasku bisa menusuk rongga dada hingga tak mampu berkata Sebegitu besar rasa dendam manusia hingga ucapan dan emosi saja sudah tak kenal rasa iba Dimana letak manismu saat berkata aku cinta aku semesta dan aku segalanya Apa bual cukup menghan