Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Wanita Berkerudungmu, Aku Kalah Telak

                             Lantunan “jealous-labirinth” ku perdengarkan sembari mengetik tulisanku malam ini. Baru-baru ini aku mendapat potret dirimu, iya sudah lama sejak setahun lebih kita tak berbagi kabar apapun. Aku sedang tersenyum terutama saat aku sadar kamu mulai menghentikan jalur komunikasi kita melalu media apapun itu. Aku selalu merasa iya aku lah sang pendosa disini. Bagaimana tidak, beraninya aku mematahkan hatimu dari awal kamu menyatakan cinta. Dasar wanita, iya itu aku yang terpikir untuk menceritakanmu lagi kali ini.   Klasik sekali bila aku menuliskan apa kabar ditulisanku kali ini, kumohon jangan tertawakan benar ini tentang wanita itu. Wanitamu cantik ucapku dalam hati, serta rangkaian kata yang kamu tulis untuknya juga sangat manis. Aku suka, dia!. Apa kamu mengharapkan aku menceritakan hal buruk tentangmu dan wanitamu disini. Sungguh tenang saja aku benar-benar menganggap dan memandangnya cantik, terutama kerudung yang dibalut dikepalanya. Sama per

Kepada Aku Yang Tidak Pantas Untuk Patah Hati

Apa yang kau rasakan saat ini ? Apa ada rasa perih dan ngilu di dadamu yang sepertinya sulit untuk sirna dengan seketika. Aku sarankan untuk menarik nafasmu dalam-dalam serta menghembuskannya pelan-pelan. Tenang saja bukan hanya kamu sendiri didunia ini. Apa itu patah hati? Bukankah kamu meninggalkan seluruh dunia untuk membangun duniamu sendiri. Lantas apa lagi yang membuatmu murung dan berfikir sangat keras untuk pergi menghilang begitu saja. Aku akan membantumu, bacalah sampai selesai tulisan ini.  Beberapa hari ini diri terasa dirundung awan gelap serta hujan badai yang tak kian berhenti. Setiap hari hanya kamu habiskan dengan meratapi sesal yang pada awalnya bukanlah sebuah hal penting untuk kamu sesalkan. Apa kamu ingat saat pertama kali kamu ingin maju dari sebuah kehidupan yang kamu pikir adalah ujung dunia? Apa kamu masih merasakan betapa kerasnya tangis ketika tak satu harapan terwujud tetapi kamu begitu sangat menginginkannya. Luka itu, tangis itu, hari itu bukan apa-a